Jumat, 19 Desember 2014

my life my faith my freedom

semua orang pasti berubah my man,
dulu gw berjalan dipinggiran sepertinya jalan tersebut bukan milik gw
menjadi pemberani tanpa pertimbangan
menjadi pengecut tanpa kesempatan
menjadi bodoh tanpa pengetahuan
menjadi pendusta pada semuanya
selalu bersembunyi dibalik kenyataan hidup
seperti seorang penakut gw lari terbirit birit dari setiap persimpangan yang harusnya gw sebrangi
sering malah gw terjun bebas ke jurang yg seharusnya gw putari saja.


meminjam tubuh orang lain adalah salah satu kebiasaan...
menjadi diri mereka adalah lebih baik... begitu dulu gw pikir...
mengingkari diri sendiri adalah jiwa yang terus berdetak...


pada suatu saat...
sampailah gw ditepian...
kelelahan,... capai,... dan muak...
tetap gw berdiri...
gw tampar mata dewa yang waktu itu mau masuk kedalam selimutnya...


 bunyi riak air yang membelai telapak kaki gw bicara...
"sekarang apa lagi yang kau mau..."
"siapakah dirimu..."
"apakah kehendakmu..."
"dimanakah tujuanmu..."
"meskipun kau jungkir balikkan dunia... kamu belum merdeka..."
"dan sekalipun kamu diam saja... kamu tetap tidak merdeka..."
"menghilang dan hadirmu sama saja artinya toh..."
"kamu bukan siapa siapa..."
"kamu ingkari atau kamu akui... itu sama saja"
"kamu bukan apa apa..."
"keberhasilan dan kegagalan..."
"pertemuan dan perjumpaan..."
"memiliki dan meratapi..."
"adalah sama nikmatnya..."

"ada dan tiada ... tidak akan pernah kamu ketahui..."
"jadi kamu mau apa lagi..."


terhempas gw penuh amarah...
riak air yang tidak berdosa...
buih asin yang begitu pengasih...
bulir pasir putih menyayangi gw...
semua mengurung tubuh telanjang gw...


dengan jiwa yang terbakar .... gw teriak...
"lalu untuk apa semua ini..."
gw pukul keras semuanya yang tidak berdosa, yang pengasih dan menyayangi gw...


dengan sisa tenaga... gw bangun... terduduk meringkuk telanjang dalam kegelapan...


Aku menyerah... kepada yang mengasihiku dan menyayangiku...
Ampunilah aku...
Aku...
Menyerah...